Sabtu, 04 April 2015

Bersiap menghadapi menopause

Umumnya wanita mulai mengalami menopause saat menginjak usia 50 tahun, namun ada juga yang terjadi lebih awal/ pada usia 40an /biasa disebut menapause dini. Menopause merupakan terhentinya siklus haid/ berhentinya produksi hormon estrogen oleh ovarium. Menapause merupakan proses alami yang akan dialami oleh setiap wanita, namun sayangnya banyak yang justru kurang siap menghadapi hal tersebut.Mereka kurang mengetahui seluk beluk menopause, serta kurang mempersiapkan kesehatan untuk menghadapi menapause.

fahami menopause

Menopause akan diawalai dengan masa pra menopause dimana akan terjadi penurunan produksi hormon estrogen dan progesteron dan hal ini bisa terjadi sejak usia 35 tahun. Banyak orang yang mengeluh saat mengalami menopause namun ada juga yang justru gembira karena beberapa hal
seperti tidak perlu direpotkan lagi dengan datang bulan, tidak perlu takut hamil serta tidak perlu lagi menggunakan alat kontrasepsi. Wanita perlu menyiapkan kesehatan prima untuk menghadapi menapause, karena biasanya akan banyak gejala tidak nyaman akan dialamai seperti nyeri pada tulang, vagina kering, gelisah, jantung berdebar, sulit tidur, emosi labil, depresi serta keluar keringat dingin.

Menapause memang proses alami, namun bila anda mengalami rasa sakit yang berlebihan boleh boleh saja mengkonsumsi obat untuk mengatasinya.

Akibat Menopause dalam jangka panjang

Menopause mengakibatkan beberapa gangguan dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Gangguan jangka pendek antara lain Meningkatnya berat badan serta menurunnya gairah seksual, rambut semakin menipis, kulit semakin keriput, kulit kering, susah tidur, serta keringnya vagina karena menurunnya produksi hormon. Selain beberapa gangguan fisik wanita umumnya juga mengalami gangguan secara psikis diantaranya adalah perasaan mudah marah, gelisah dan mudah cemas. Selain jangka pendek ada juga gangguan jangka panjang yang justru lebih perlu diwaspadai seperti osteoporosis/pengeroposan tulang, kanker usus, pikun, stroke dan serangan jantung. Dar sekian banyak gangguan jangka panjang osteoporosis/pengeroposan tulang merupakan gangguan yang paling banyak diderita oleh wanita. Osteoporosis dapat menyebabkan tulang semakin lemah dan rapuh sehingga beresiko terhadap retaknya/hancurnya tulang pinggul/pinggang.

Lalu benarkan menopause telah merampas kehidupan seks anda?

Menopause berarti berhentinya siklus haid dan berhentinya produksi hormon ekstrogen dan progesteron. Hal ini akan menyebabkan menurunnya gairah seksual secara drastis serta menurunnya respons terhadap aktifitas seksual. Namun seorang wanita masih bisa aktif dalam kehidupan seksualnya. Beberapa gangguan seksual diatas dapat diatasi/disiasati sehingga tetap mampu melakukan aktifitas seksual sampai pada usia senja. Memang untuk memulai hubungan seksual wanita akan memerlukan foreplay yang lebih lama /rangsangan yang lebih lama karena beberapa gangguan tersebut, namun hal tersebut juga masih bisa disiasati.

Menyiasati Vagina Kering

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa membran vagina yang sehat terkait erat dengan tingginya frekwensi aktifitas seksual, yang artinya untuk mecegah penuaah vagina justru diperlukan aktivitas seksual selama menopause dan setelah menopause. Memang meopause akan mengalami beberapa gangguan seksual seperti nyeri vulva dan vagina mengering akibat berkurangnya hormon. Berkurangnya produksi ekstrogen akan menyebabkan aliran darah menuju vagina dan sekitarnya akan berkurang. Hal ini akan ngakibatkan menurunnya cairan lendir yang diproduksi oleh serviks. Cairan lendir akan jauh berkurang dibanding saat usia muda dan hal ini bisa menyebabkan penetrasi terasa sakit/perih. Menurunnya frekwensi hubungan seksual akan semakin memperparah kondisi karena vagina semakin kering dan produksi lendir akan semakin menurun. Untuk menyiasatinya bisa digunakan pelumas sebelum berhubungan seksual.

Menyiasati lemahnya otot vagina

Wanita menopause juga akan mengalami semakin melemahnya otot oto vagina sehingga kenikmatan seksual bisa berkurang. Untuk menyiasatinya dapat dilakukan senam kegel secara rutin. Banyak wanita yang mendapatkan manfaat saat melakukannya secara rutin seperti menguatnya otot-otot vagina, otot panggul dan membuat mereka lebih santai/rileks. Senam kegel dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti cara menghentikan air seni saat anda buang air kecil. Kencangkan otot tersebut(sekitar vagina) dan tahan selama tiga hitungan lalu lepaskan/rileks. Ulangi gerakan ini sesering mungkin sepanjang hari, karena senam kegel bisa dilakukan dimanapun bahkan saat anda duduk di jok mobil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar