Minggu, 29 Maret 2015

Tips Mengkonsumsi obat bebas

Dalam mengkonsumsi obat bebas/obat tanpa penggunaan resep dokter seseorang memerlukan kecermatan, kehati-hatian dan juga mengetahui dengan jelas aturan pakai yang benar. Memang dalam kondisi iklim yang silih berganti serta kondisi perkotaan dengan berbagai macam permasalahannya mampu mempengaruhi kondisi fisik dan juga kesehaan kita. Sehingga seringkali dirasakan keluhan berbagai penyakit seperti batuk, pilek, flu dan sakit kepala. Untuk mengatasinya banyak orang yang berkunjung ke dokter untuk mendapatkan resep dan banyak juga yang melakukan "self medication"/pengobatan sendiri dengan cara membeli obat diapotek tanpa menggunakan resep dokter.

Self medication

Mengobati diri sendiri tentu boleh-boleh saja. Hal ini mungkin diperlukan untuk menangkal berbagai penyakit yang baru timbul. Melakukan pengobatan sendiri juga berarti menghemat, hamat waktu dan biaya karena kita tidak perlu mengantri dengan pasien lain serta hemat biaya karena tidak perlu membayar biaya dokter. Namun ingat untuk mengikuti rambu-tambu yng dianjurkan, jangan sampai
salah dan kebablasan. Untuk mengobati penyakit yang baru muncul biasanya kita memilih obat bebas. Sebagai contoh flu, sakit kepala, dan diare. Penyakit tersebut biasanya juga bisa sembuh sendiri tanpa diobati. Membaca aturan pakai juga perlu misalkan awas obat keras, hanya untuk dikumur, jangan ditelan.

Obat bebas pada dasarnya hanya digunakan untuk mengatasi gejala serta dalam jangka waktu tertentu. Kalau misal anda belum sembuh dalam waktu tiga hari maka dibutuhkan konsultasi lebih lanjut dengan dokter, karena bisa jadi gejala tersebut menjadi sesuatu yang lebih parah. Ada beberapa pemahaman konsumen yang masih keliru terhadap obat bebas, yakni jika penyakit tidak sembuh maka obatnya tidak bermanfaat. Misal anda minum obat a selama 3 hari namun tidak sembuh dan minum obat 2 selama 2 hari kemudian kondisi anda membaik. Hal itu bukan berarti obat B lebih ampuh dari obat A, namun bisa jadi memang penyakit tersebut memerlukakan penyembuhan selama 5 hari. Karena bisa jadi juga antara obat A dan B memiliki kandungan yang hampir sama.

Obat sifatnya cocok-cocokan. Bisa jadi obat A cocok untuk anda dan obat B cocok untuk orang lain. Untuk efektif bekerja pada tubuh obat juga memerlukan waktu dan tentunya kesabaran anda untuk tidak berganti-ganti obat dalam waktu singkat. Karena ganti-ganti obat bisa menyebabkan overdosis/keracunan. Oleh karena itu dalam kemasan selalu tertulis bila dalam waktu 3 hari penyakit anda tidak sembuh maka diperlukan konsultasi ke dokter. Dan dokterlah yang akan memilihkan obat yang tepat untuk anda.

Obat yang diresepkan dokter tentu tidak dijual bebas, namun pada kenyataannya banyak obat dokter yang dijual bebas. Hal ini merupakan kecenderungan karena seseorang merasa cocok dengan obat tersebut kemudian selalu menginginkannya tanpa konsultasi ke dokter. Hal tersebut tentu tidak bisa dibenarkan karena dokter meresepkan obat sesuai penyakitnya. Obat juga memiliki resiko/efek samping yang tidak diketahui oleh pasien. Maka disinilah diperlukan kebijakan penderita terhadap pengobatan untuk penyembuhan.

Menurunkan berat badan untuk penderita diabetes
Menunkan berat badan merupakan topik yang tidak akan pernah habisnya untuk kita bahas karena saking banyaknya permintaan untuk topik tersebut, telebih dikehidupan modern saat ini dimana kita dihadapkan pada serbuan makanan instant yang perlu diwaspadai.

Kegemukan selain menurunkan rasa percaya diri juga bisa mengakibatkan berbagai ancaman penyakit, mulai yang ringan sampai yang mematikan. Salah satunya adalah diabetes yang diakibatkan oleh kelebihan konsumsi gula/makanan manis lainnya, selain tentunya juga faktor keturunan sebagai penyebabnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar