Diare, sebagian dari kita mungkin pernah mengalaminya. Gangguan ini sangat lazim dialami dalam kondisi yang tidak terduga. Diare sendiri merupakan gangguan pencernaan yang mengakibatkan meningkatnya frekwensi BAB/Buang air besar dengan bentuk feses yang encer. Kadangkala gangguan ini cukup mengganggu, karena kita kesulitan melakukan berbagai aktifitas, baik itu pekerjaan ataupun liburan bersama keluarga. Lalu apa yang menyebabkan diare?
Penyebab diare secara garis besar dibedakan menjadi 2, yakni Diare Spesifik dan diare non spesifik. Diare spesifik merupakan gangguan yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme pada pencernaan/saluran cerna. Sedangkan diare non spesifik bisa disebabkan oleh
beberapa hal antara lain : diare yang terjadi karena travel atau perjalanan jauh, diare yang disebabkan oleh stress atau tekanan emosi, serta diare yang disebabkan oleh makanan atau minuman tertentu.
Jika kita mengalami diare, maka diperlukan penanganan secepatnya agar tidak berakibat fatal. Untuk tahapan awal penanganan kita bisa mengatasinya dengan cara mengistirahatkan saluran cerna serta memulai pola makan yang benar.
Berikut adalah beberapa cara penanganan diare:
1. Jangan mengkonsumsi makanan berlemak, tunggulah sekitar 12-24 jam setelah terkena diare
2. Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang kita bisa meminum oralit
3. Mengkonsumsi sup
4. bila kondisi diare semakin membaik, kita dapat meningkatkan jumlah makanan yang dikonsumsi sedikit demi sedikit.
Saat ini memang banyak obat diare yang ditawarkan dipasaran. Obat tersebut bekerja dengan cara menghentikan proses buang air besar. Namun kita perlu waspada, karena bisa saja zat-zat penyebab diare masih tertinggal didalam saluran pencernaan. Hal ini bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu pilihlah obat secara hati-hati dan telah melewati uji klinis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar