Selasa, 14 April 2015

Pahami dan tangkal penyakit tifus

Demam tifoid atau lebih dikenal dengan tifus/tipes oleh masyarakat luas merupakan penyakit yang diakibatkan oleh kuman salmonella paratyphi dan juga salmonela typhi. Penyakit ini jika tidak tertangani dengan baik akan sangat berbahaya dan bisa mengakibatkan kematian. Jika terlambat ditangani bisa mengakibatkan pendarahan saluran cerna, turunnya kesadaran dan komplikasi pada paru-paru.

Demam tifoid

Kuman salmonella paratyphi dan juga salmonela typhi masuk melalui makanan yang telah tercemar yang ditelan oleh mulut. Sebagaian kuman dapat dimusnahkan oleh asam lambung, namun sebagian lagi lolos dan masuk ke dalam usus kemudian berkembang biak. Jika kuman yang kita konsumsi dalam jumlah sedikit tentu tidak akan menjadi masalah karena akan musnah oleh asam lambung. Lain
hal jika kumannya banyak maka keasaman lambung akan berkurang dan mereka dapat bertahan hidup untuk kemudian memasuki usus dan menyebar keseluruh tubuh, paru-paru, limfa, hati, otak dan darah. Pada beberapa hari pertama kuman akan memasuki darah kita, namun pada minggu-minggu ke dua akan menyebar  ke beberapa organ seperti disebutkan diatas. Pada banyak kasus kematian karena tifus disebabkan oleh kuman yang telah menyebar ke otak dan juga usus. Penderita dapat mengalami penurunan kesadaran jika pada otak, namun pada usus bisa menyebabkan pendarahan.

Gejala tifus
 Tifus memiliki gejala yang sangat khas pada minggu pertama yakni hanya demam disertai sakit kepala pada sore-malam hari, sedangkan pada pagi dan siang hari mereka tidak demam. Hal ini bisa sangat berbahaya karena penderita cenderung meremehkan hal tersebut. Pada minggu ketiga demam berlangsung lebih lama yakni sepanjang hari, mulai pagi-malam terus menerus. Hal ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan komplikasi dan kematian. Biasanya gejala tifus bukan hanya sakit kepala dan demam, namun juga disertai rasa nyeri pada ulu hati, muntah, rasa mual, nyeri otot dan frekwensi BAB akan menurun, jika biasanya setiap hari maka penderita bisa BAB 2/3 hari sekali karena terdapat kuman pada saluran cerna. Hal lain yang berperan adalah daya tahan tubuh kita sendiri. Jika daya tahan tubuh baik maka jumlah kuman yang sedikit tidak akan menjadi masalah, namun jika daya tahan rendah misalkan kelelahan, atau asupan gizi kurang baik bisa menyebabkan penyakit.

Pengobatan untuk tifus
 Jika mengalami gejala diatas maka kita perlu mengunjungi dokter untuk berkonsultasi dan melakukan pengobatan. Jika kita sebagai penderita cepat menyadari maka akan sangat baik karena banyak yang justru meremehkan karena pada pagi dan siang mereka masih bisa beraktifitas. Untuk menghentikan dan mencegah penyebaran kuman penderita perlu diberikan antimikroba(antibiotika). Dan untuk rawat inap biasanya pasien yang sudah memasuki minggu kedua, dimana intensitasi mual dan muntah meningkat disertai dengan tubuh yang terasa lemas.

Pencegahan demam tifoid
 Hal ini perlu diketahui oleh setiap orang karena efeknya yang berbahaya. Demam tifoid bisa dikarenakan oleh beberapa faktor diantaranya adalah penyebaran kuman itu sendiri, kebersihan makanan yang kita konsumsi, kebiasaan cuci tangan, serta faktor cuaca. Menjaga kebersihan tangan sangat diperlukan, ini bisa dilakukan dengan cara mencuci tangan, seperti yang telah kami posting pada artikel sebelumnya. Bila kita jajan diwarung maka perhatikan kondisi sambal/kecap. Apabila sering dibuka tutup maka  ada kemungkinan terjadinya kontaminasi kuman.

Kita perlu waspada karena demam tifoid dapat menyerang siapapun dari usia anak sampai usia lanjut, antara 12-74 tahun dan yang paling banyak terserang adalah usia dewasa pada kisaran 22 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar