Jumat, 07 Februari 2014

Berbagai Vaksinasi penghalang penyakit berbahaya

Saat ini terdapat banyak sekali macam vaksinasi untuk bayi. Vaksinasi adalah sesuatu yang sangat penting untuk menangkal berbagai macam penyakit berbahaya, khususnya pada bayi dan anak-anak pada umumnya. Namun, banyak orang tua yang kurang memperdulikan hal tersebut, mereka kurang menyadari ancaman penyakit mematikan yang jauh lebih lebih sulit disembuhkan daripada dicegah. Beberapa penyakit mungkin sangat jarang kita dengar seperti meningitis(radang selaput otak). Masyarakat awam biasanya enggan memberikan vaksinasi dikarenakan resiko yang ditimbulkan serta kekurangfahaman akan ilmu kesehatan.
Tentu biaya yang kita keluarkan ataupun efek yang diderita anak saat imunisai tidak akan bernilai apa apa apabila dibandingkan apabila sibuah hati terserang penyakit mematikan. Oleh karena itu
orang tua perlu tahu berbagai macam imunisasi guna menangkal bahaya antara lain:

- Vaksinasi Varisela atau cacar air
Vaksinasi varisela bertujuan untuk menekan jumlah terjangkitnya penderita diseluruh dunia pada bayi atau anak anak. Cacar air tidaklah bertujuan untuk menghilangkan rasa gatal ketika terserang cacar air. Anak-anak yang sudah diberikan imunisasi pada usia 12 bulan dan 18 bulan masih sangat mungkin terjangkit penyakit cacar air, meskipun kemungkinannya sangat kecil. Beberapa orang awam menolak memberikan anaknya varisela dikarenakan cacar air dianggap bukanlah penyakit yang mematikan, bahkan mereka kerap membawa anaknya mendekati atau berkumpul bersama penderita cacar air lain agar cepat tertular. Hal ini adalah kesalahan besar, karena cacar air tidak selalu ringan, dan berpotensi mengakibatkan  pneumonia atau radang paru-paru serta radang selaput otak atau meningitis. Berikanlah imunisasi pada anak anda saat dia berusia 4 - 6 tahun. Saat ini vaksinasi varisela telah digabung dengan vaksin MMR, yakni vaksin MMRV. Hal ini sangat bermanfaat karena anak kita tidak perlu disuntik berulang-ulang.

- Vaksinasi MMR untuk Campak, Gondongan dan Rubela
Memang ketiga penyakit dia atas terdengar bukanlah penyakit yang mematikan, namun jangan salah, penyakit tersebut dapat menyebabkan penyakit lain yang berbahaya. Sebagai contoh Campak dan Gondong dapat memicu meningitis atau radang selaput otak. Beberapa kasus mengungkap bahwa penyakit gondong juga bisa menyebabkan tuli pada anak. Banyak mitos yang berkembang bahwa vaksinasi MMR dapat menyebabkan autisme pada anak. Banyak penelitian yang telah menggugurkan mitos tersebut. Anak kita perlu diberikan vaksinasi MMR pada rentang usia 12-15 bulan, dan yang kedua pada rentang usia 4-6 tahun. Beberapa waktu yang lalu terjadi endemi campak yang menyerang Amerika bagian barat. Sebelum tahun 1989 vaksinasi campak yang kedua tidak derekomendasikan, sehingga serangan ini dapat terjadi. Penelitian menunjukkan bahwa 1 dosis vaksinasi mampu menghalau kemungkinan campak hingga 80%, sedangkan vaksinasi ulang pada usia 4-6 tahun dapat menghalau campak hingga 90%.

- Vaksinasi Hepatitis B
Vaksinasi Hepatitis B adalah vaksinasi pertama yang diberikan kepada bayi anda beberapa saat setelah bayi lahir. Kemudian secara beruntuan bayi anda akan mendapatkan suntikan saat berusia dibawah 18 bulan. Hepatitis B adalah penyakit liver(hati) yang menular serta bisa menjadi knonis yang dapat menginfeksi tubuh anak kita seumur hidup. Imunisasi hepatitis B seringkali disepelekan oleh orang tua, karena penyakit ini biasanya menular akibat hubungan seksual. Hal ini perlu di diluruskan karena Hepatitis B dapat menular kepada bayi apabila si ibu terinfeksi. Hepatitis B sangat berbahaya, karena 90 % nya adalah penderita kronis. Sedangkan kasus kematian akibat penyakit ini adalah 1 : 4 atau satu dari empat bayi meninggal akibat hepatitis B diseluruh Dunia. Hal ini berlainan dengan orang dewasa, hanya 6 % penderita hepatitis B yang menjadi Hepatitis Kronis.

Vaksinasi Hepatitis A
Vaksinasi hepatitis A sangat mirip dengan hepatitis B. Hepatitis A merupakan penyakit hati seperti Hepatitis B, namun hepatitis A tidak menjadi kronis, berbeda dengan hepatitis B. Bayi akan mendapatkan 2x vaksinasi hepatitis A yakni pada rentang usia 12 bulan hingga 2 tahun dan jarak masing masing suntikan minimal 6 bulan. Vaksin Hepatitis A dahulu diberikan kepada daerah yang terinfeksi parah terhadap hepatitis A, imunisasi ini sangatlah ampuh untuk menekan penyebaran penyakit tersebut.

Vaksinasi Difteri, Tetanus dan Pertusis
Dahulu kala vaksinasi ini dikenal dengan sebutan DPT, namun saat ini sudah dikombinasikan dengan vaksin lain dan bernama DPaT. Vaksinasi DPat mengandung 5 dosis suntikan yang melindungi anak dari ancaman Difteri yakni penyakit pernafasan, tetanus atau infeksi bakteri yang bisa berakibat fatal, pertusis adalah batuk rejan, sedangkan a kecil adalah aselular pertusis. DPaT adalah vaksinasi terbaru dengan efek samping yang jauh lebih ringan, berbeda dengan DPT, pada DPaT bayi tidak terkena demam seperti umumnya DPT. Mengapa demikian? karena DPT terdiri dari 1 sel pertusis, sedangkan DPat hanya sebagian dari 1 sel pertusis. Pada rentang usia 2 sampai dengan 18 bulan anak anda akan menerima 4x suntikan, dan suntikan terakhir akan diberikan saat anak anda berusia sekitar 4-6 tahun. Pada anak yang telah berusia 12 tahun, vaksinasi yang diberikan berbeda yakni bernama Tdap.
Batuk rejan atau pertusis adalah batuk yang dapat dicegah. Gejala penyakit ini adalah batuk yang tidak kunjung sembuh, saat menarik nafas terdengar bunyi mendesis, dan batuk rejan kadangkala mampu meretakkan tulang rusuk.

Hemofilis Influenza Tipe B : HIB
Meningitis yang diakibatkan oleh bakteri dapat berdampak fatal pada tubuh penderita, bahkan hanya dalam hitungan hari. Hib adalah  penyebab untama timbulnya bakteri meningitis. Vaksinasi Hemofilis Influenza Tipe B dilakukan sebanyak 2(dua)kali pada anak, yakni saat bayi berusia 2 bulan dan yang kedua pada rentang usia 12-15 bulan. Saat ini kasus hib telah menurun drastis, lebih dari 99% dan imunisasi ini terbukti sangat efektif.

Vaksinasi Polio
Vaksin Polio pertama kali ditemukan pada tahun 1953 oleh Jonas Salk. Dahulu kala penyebaran penyakit polio sangat membahayakan, penyakit ini mampu membuat lumpuh dan umumnya menyerang anak-anak. Penemuan Vaksin ini adalah berita besar, karena waktu itu pemberian vaksin polio dilakukan dengan cara oral, yakni berisi virus polio hidup yang telah dilumpuhkan, nyatanya vaksin ini menimbulkan resiko(meski sangat kecil) yakni justru terserang polio. Vaksinasi polio diberikan 3 kali pada anak, yakni saat anak usia 2 bulan, 4 bulan, dan saat anak berusia antara 8-12 bulan. Vaksinasi terakhir diberikan saat anak berusia antara 4-6 tahun. Berikanlah vaksinasi pada anak kita dengan benar karena polio masih merupakan ancaman yang besar, data menunjukkan pada tahun 2006 terjadi 1300 kasus polio diseluruh dunia.

Vaksinasi Meningokokus
Penyakit Meningokosus juga merupakan penyebab timbulnya meningitis pada anak yang disebabkan oleh bakteri. Meningitis ini sangatlah berbahaya, karena dalam hitungan jam saja anak bisa meninggal dunia, menderita tuli, ataupun kehilangan anggota tubuh karena gangren. Saat ini vaksin yang diberikan adalah MCV4 dan bermanfaat melindungi anak dari 4 bakteri jahat. Vaksinasi ini dianjurkan untuk anak berusia antara 11 hingga 12 tahun.

Vaksinasi Pneumokokus
Penyakit Pneumokokus sangatlah berbahaya, terlebih lagi apabila menyerang anak yang berusia dibawah 2 tahun. Pnemuokokus dapat menyebabkan meningitis, radang paru-paru, infeksi telinga dan keracunan darah. Vaksinasi Pneumokokus diberikan 4x yakni saat anak berusia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan rentang usia antara 12 sd. 15 bulan. Vaksin Pneumokokus wajib diberikan pada anak, karena bakteri ini sangat kebal terhadap berbagai antibiotik.

Vaksinasi Influenza
Vaksinasi Influenza diberikan setiap 1x setahun. hal ini bertujuan melindungi anak dari birus influenza yang menyebar diudara, imunisasi ini sangat baik apabila diberikan saat pergantian musim, karena saat inilah banyak terjadi kasus influenza. Vaksinasi influensa mengandung virus flu yang telah dimatikan dan aman untuk bayi usia enam bulan keatas. Vaksinasi ini dianjurkan bagi anak rentang usia 6 bulan sampai dengan 5 tahun. Khusus untuk anak yang menderita penyakit asma atau penyakit kronis lainnya, dianjurkan untuk tetap diberikan vaksinasi ini. Penelitian juga telah membuktikan hal yang cukup mengejutkan yakni apabila ibu hamil diberikan vaksinasi influenza saat kandungan mencapai trimester terakhir, maka bayi yang lahir akan terlindung dari serangan flu selama enam bulan pertama kehidupannya. Vaksinasi terbaru yakni melalui semprot hidung telah disetujui efektif untuk digunakan anak, namun untuk di Indonesia masih belum ada berita.

Vaksinasi HPV
HPV atau disebut dengan Human Papillomavirus adalah virus yang mengakibatkan kanker rahum dan umumnya ditularkan melalui hubungan seksual yang di Amerika sendiri terdapat lebih dari 20 juta orang yang menderiya HPV. Kanker rahim didunia diperkirakan membunuh lebih dari 3500 orang setiap tahunnya. Vaksinasi HPV diberikan saat anak berusia kurang lebih 11-12 tuhun. Tujuan vaksinasi ini adalah menekan terjangkitnya virus HPV yang dapat memicu kanker rahim. Hal ini sangat efektif, dan sampai saat inipun masih banyak menjadi perdebatan karena virus ini biasanya adalah penyakit menular seksual. Pemberian virus ini kepada pria pun sudah mulai menjadi pertimbangan, hal ini untuk melindungi perempuan dari serangan kanker rahim yang diakibatkan HPV yang menular melalui hubungan seksual.

Vaksinasi Rotavirus
Rotavirus adalah virus yang dapat menyebabkan diare akut pada balita dan bayi. Vaksin ini tidak seperti vaksin lain yang diberikan pada anak melalui suntikan melainkan diberikan melalui cairan lewar mulut, sehingga tidak terasa sakit. Pemberian vaksin ini saat bayi berusia 2,4,6 dan 6 bulan dan pemberian ketiga dosis vaksinasi rotavirus tersebut harus dibawah usia 32 minggu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar